BANNER

Selasa, 23 Oktober 2012

Makalah Kimia



Daftar isi


Judul Makalah Kimia...............................................................
Daftar Isi................................................................................. 

BAB 1. Pendahuluan
1.1            Maraknya Penggunaan kendaraan bermotor................. 
1.2            Perlu Adanya Efisiensi Pembakaran..............................   

BAB 2. Isi
2.1      Reaksi Pembakaran Bensin Di Ruang Bakar...................
2.2      Macam-Macam Bahan Bakar Kendaraan .......................
2.3      Faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan Pembakaran.....

BAB 3. Penutup
3.1      Kesimpulan......................................................................
3.2      Saran................................................................................









BAB  1
Pendahuluan
A.   Maraknya pengguna Kendaraan Bermotor
Produksi mobil dunia terus meningkat seiring upaya mengurangi polusi udara dan gas rumah kaca dari kendaraan bermotor. China dan sejumlah negara berkembang lain menjadi produsen dan pengguna mobil terbesar.Hal ini terungkap dalam laporan terbaru Worldwatch Institute (WI) yang diterbitkan Selasa lalu
. Menurut WI, produksi mobil penumpang dunia naik dari 74,4 juta pada 2010 menjadi 76,8 juta pada 2011. Jumlah produksi mobil dunia diperkirakan akan menembus rekor baru sebesar 80 juta kendaraan bahkan lebih pada 2012.Penjualan mobil penumpang dunia juga terus naik dari 75,4 juta pada 2010 menjadi 78,6 juta pada 2011 danakan mencapai 81,8 juta pada 2012.Menurut Michael Renner, ilmuwan senior dari Worldwatch Institute yang memimpin penelitian ini, negara-negara berkembang terutama China, menjadi pendorong utama peningkatan produksi dan penjualan mobil.Jumlah mobil penumpang yang ada di jalan-jalan dunia telah mencapai angka 691 juta pada 2011.
B.   Perlu Adanya Efisiensi Pembakaran
 Jika digabung dengan jenis mobil lain, seperti mobil angkutan barang, jumlah ini akan meningkat menjadi 979 juta kendaraan atau naik 30 juta dibanding tahun 2010.Pada akhir tahun ini, jumlah mobil dunia bisa mencapai 1 miliar kendaraan – satu dibanding 7 penduduk dunia.“Mobil adalah penyumbang utama polusi udara dan peningkatan emisi gas rumah kaca,” ujar Renner. “Efisiensi bahan bakar dan penggunaan bahan bakar yang lebih bersih bisa membantu mengurangi polusi. Namun pertumbuhan jumlah mobil di jalan raya bisa mengacaukan upaya mitigasi ini.”Selain peningkatan efisiensi, penggunaan energi yang lebih bersih dan rancang bangun mobil yang lebih aerodinamis, hal lain yang harus diperhatikan adalah jarak tempuh kendaraan bermotor.
Di Amerika Serikat misalnya, walau jumlah populasi AS hanya 25% dari populasi negara-negara makmur yang tergabung dalam Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), pada tahun 2008, penduduk AS menyumbang lebih dari 40% dari 10,3 triliun kilometer jarak yang telah ditempuh oleh kendaraan penumpang di negara-negara anggota OECD.Upaya lain untuk mengurangi polusi adalah dengan menggenjot produksi kendaraan elektrik. China, misalnya, menargetkan penggunaan 5 juta mobil hibrida dan mobil elektrik di jalan raya pada 2020 – atau lebih dari 40% dari jumlah kendaraan elektrik dunia pada periode yang sama.
Namun analisis dari Deutsche Bank Climate Advisors, menunjukkan, produksi mobil listrik China pada periode yang sama hanya akan mencapai 1,1 juta dengan jumlah mobil elektrik di jalan raya mencapai 3,5 juta.Jumlah mobil penumpang di China tumbuh rata-rata 25% per tahun pada periode 2000–2011 dari hanya 10 juta mobil menjadi 73 juta mobil. Produsen mobil kecil terbanyak secara berturut-turut ditempati oleh China, Amerika Serikat, Jepang dan Jerman yang bersama-sama menyumbang lebih dari 50% produksi mobil dunia.
                          BAB  2                       
Pembahasan
A.   Reaksi Pembakaran Bensin Di Ruang Bakar
Pada mesin bensin sistim injeksi, udara dimasukkan dalam ruang bakar, kemudian di tekan. Pada titik tertentu bahan bakar di semprotkan dan kemudian diberi penyalaan. Akibat pembakaran terjadilah pengembangan udara yang akan mendorong piston turun kebawah.
Timing penyalaan, campuran udara dan bahan bakar yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap proses pembakaran. Apabila tidak seimbang, maka terjadilah pembakaran yang tidak sempurna, yang menyebabkan terjadinya sisa pembakaran (deposit) yang akan menyebabkan terjadinya kerak.
Penumpukan kerak ini akan menyebabkan penyempitan ruang bakar, dan pada akhirnya akan menyebabkan kebutuhan mutu bahan bakar akan berubah.
Kebutuhan Angka Oktana yang ditetapkan pabrik kendaraan, biasanya sudah mempertimbangkan terjadinya kenaikan kebutuhan Angka Oktana setelah kendaraan beroperasi di atas 30.000 km, dimana akibat deposit pada ruang bakar akan menyebabkan kenaikkan kebutuhan angka oktana. Oleh karena itu dapat dimaklumi apabila kebutuhan angka oktana yang ditetapkan pabrik mungkin ”terlalu tinggi”.
Penggunaan bahan bakar dengan bilangan oktan yang tinggi hambatan yang sebagian besar di sebabkan oleh detonasi berangsur-angsur dapat di atasi, karena bahan bakar ini memiliki periode penundaan yang panjang, oleh karena itu sesuai untuk motor bensin dengan perbandingan kompresi tinggi. Dengan jalan ini efisiensi akan naik.
Salah satu cara untuk menaikan bilangan oktana dari suatu bahan bakar adalah dengan menambahkan Pb (C2H2)4, Tentra Ezhyl lend (TEL), ke dalam bahan bakar tersebut. Namun usaha menaikan bilangan oktana dengan menambahkan TEL akan mengakibatkan gas buang mengandung timah hitam yang beracun dan merusak lingkungan.

Proses atau reaksi pembakaran dapat digambarkan sebagai berikut:
Contoh Reaksi Pembakaran untuk C8H18  (Iso-Oktan)
C8H18 + 12.5 O2+ 47.16 N2®  8 CO2 + 9 H2O + 47.16 N2 + PANAS
Iso-Oktan adalah bahan bakar dengan Angka Oktana 100, dipakai sebagai bahan bakar referensi.


Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:
Dengan spesifikasi bensin premium dan minyak solar yang ada, diperlukan penambahan aditif untuk menjaga kebersihan mesin, yaitu dengan menambahkan Bio Aditif Octane-N dan Cetrol N-15, agar kondisi mesin (saluran bahan bakar) tetap terjaga bersih.
Kebersihan saluran bahan bakar khususnya ruang bakar akan menjaga mesin tetap beroperasi dengan baik, sehingga biaya perawatan akan dapat ditekan.
Dengan penambahan Bio Aditif Octane-N pada bensin (baik Premium maupun Pertamax), dan penambahan Cetrol-N15 pada minyak solar, maka performance mesin akan meningkat, sehingga pengoperasian lebih nyaman.Biaya penambahan Bio Aditif ini masih lebih rendah dari seluruh keuntungan yang akan diperoleh setelah pemakaian Bio Aditif.

B.   Macam –Macam Bahan BakarDari Kendaraan Bermotor

v SOLAR
Bahan bakar solar adalah bahan bakar minyak hasil sulingan dari minyak bumi mentah bahan bakar ini berwarna kuning coklat yang jernih (Pertamina: 2005). Penggunaan solar padaumumnya adalah untuk bahan bakar pada semua jenis mesin Diesel dengan putaran tinggi (diatas 1000 rpm), yang juga dapat digunakan sebagai bahan bakar pada pembakaran langsungdalam dapur-dapur kecil yang terutama diinginkan pembakaran yang bersih. Minyak solar ini biasa disebut juga
Gas Oil, Automotive Diesel Oil, High Speed Diesel 
(Pertamina: 2005).Mesin-mesin dengan putaran yang cepat (>1000 rpm) membutuhkan bahan bakar dengankarakteristik tertentu yang berbeda dengan minyak Diesel.
Karakteristik yang diperlukan berhubungan dengan
auto ignition (kemampuan menyala sendiri), kemudahan mengalir dalamsaluran bahan bakar, kemampuan untuk teratomisasi, kemampuan lubrikasi, nilai kalor dankarakteristik lain.Bahan bakar solar mempuyai sifat – sifat utama, yaitu :a.Tidak mempunyai warna atau hanya sedikit kekuningan dan berbau b.Encer dan tidak mudah menguap pada suhu normalc.Mempunyai titik nyala yang tinggi (40°C sampai 100°C)d.Terbakar secara spontan pada suhu 350°Ce.Mempunyai berat jenis sekitar 0.82 – 0.86f.Mampu menimbulkan panas yang besar (10.500 kcal/kg)g. Mempunyai kandungan sulfur yang lebih besar daripada bensin
Bahan bakar mesin diesel sebagian besar terdiri dari senyawa hidrokarbon dan senyawanonhidrokarbon. Senyawa hidrokarbon yang dapat ditemukan dalam bahan bakar diesel antaralain parafinik, naftenik, olefin dan aromatik. Sedangkan untuk senyawa nonhidrokarbon terdiridari senyawa yang mengandung unsur non logam, yaitu S, N, O

v BENSIN
Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan Kanada) adalah cairan bening, agak kekuning-kuningan, dan berasal dari pengolahan minyak bumi yang sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar di mesin pembakaran dalam. Bensin juga dapat digunakan sebagai pelarut, terutama karena kemampuannya yang dapat melarutkan cat. Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon alifatik yang diperkaya dengan iso-oktana atau benzena untuk menaikkan nilai oktan. Kadang-kadang, bensin juga dicampur dengan etanol sebagai bahan bakar alternatif.
Kini bensin sudah hampir mejadi kebutuhan pokok masyarakat dunia yang semakin dinamis. Bahkan orang Amerika menggunakan 1,36 miliar liter bensin setiap hari.
Karena merupakan campuran berbagai bahan, daya bakar bensin berbeda-beda menurut komposisinya. Ukuran daya bakar ini dapat dilihat dari Oktan setiap campuran. Di Indonesia, bensin diperdagangkan dalam dua kelompok besar: campuran standar, disebut premium, dan bensin super
Bensin memiliki berbagai nama, tergantung pada produsen dan Oktan. Beberapa jenis bensin yang dikenal di Indonesia diantaranya:
·         Premium, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 88. [2]
·         Pertamax, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 92.
·         Pertamax Plus, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 95.
·         Pertamax Racing, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 100. Khusus untuk kebutuhan balap mobil.
·         Primax 92, produksi Petronas yang memiliki Oktan 92.
·         Primax 95, produksi Petronas yang memiliki Oktan 95.
·         Super 92, produksi Shell yang memiliki Oktan 92.
·         Super Extra 95, produksi Shell yang memiliki Oktan 95. [3]
·         Performance 92, produksi Total yang memiliki Oktan 92.
·         Performance 95, produksi Total yang memiliki Oktan 95.

v Aviation Turbine Fuel
Aviation Turbine Fuel (AVTUR) atau secara internasional lebih dikenal dengan nama Jet A-1 adalah bahan bakar untuk pesawat terbang jenis jet atau turbo jet (baik tipe jet propulsion atau propeller). AVTUR diproduksi sendiri di kilang-kilang PERTAMINA.
Di samping sebagai sumber energi penggerak mesin pesawat terbang, bahan bakar penerbangan juga berfungsi sebagai cairan hidrolik di dalam sistem kontrol mesin dan sebagai pendingin bagi beberapa komponen sistem pembakaran. Hanya terdapat satu jenis bahan bakar jet-yakni tipe kerosene (minyak tanah), yang digunakan untuk keperluan penerbangan sipil di seluruh dunia. Oleh karenanya sangatlah penting bagi perusahaan penyedia bahan bakar penerbangan untuk memastikan bahan bakar yang disediakannya bermutu tinggi dan sesuai dengan standar internasional.
Check list mutu produk berisi persyaratan-persyaratan utama dari spesifikasi bahan bakar. AVTUR/Jet A-1 yang disediakan oleh PERTAMINA Aviation memenuhi standar Britsh Ministry of Defence, Defence Standard 91-91/latest issue (Turbine Fuel, Aviation Kerosine Type, Jet A-1, NATO Code F-35), DERD 2494 and ASTM D 1655, the Standard of Specification for Aviation Turbine Fuel.
AVTUR adalah bahan bakar dari fraksi minyak tanah yang dirancang sebagai bahan bakar pesawat terbang yang menggunakan mesin turbin atau mesin yang memiliki ruang pembakaran eksternal (External Combustion Engine). Kinerja/kehandalan AVTUR terutama ditentukan oleh karakteristik kebersihannya, pembakaran, dan performanya pada temperatur rendah. Berdasarkan spesifikasi tersebut, AVTUR harus memenuhi persyaratan yang dibutuhkan, seperti memiliki titik beku (freeze point) maksimum -47°C dan titik nyala (flash point) minimum 38°C (100° F)
v Aviation Gasoline
      Sejak mesin yang pertama kali digunakan untuk menggerakkan pesawat terbang menggunakan/berbasiskan mesin otomotif, bahan bakarnya pun menggunakan bahan bakar untuk otomotif. Dewasa ini beberapa pesawat terbang masih menggunakan mesin otomotif/mesin piston, walaupun dalam jumlah yang tidak banyak. Untuk jenis pesawat inilah PERTAMINA Aviation menyediakan Aviation Gasoline (AVGAS). AVGAS adalah bahan bakar dari fraksi minyak tanah yang dirancang sebagai bahan bakar pesawat terbang yang menggunakan mesin yang memiliki ruang pembakaran internal (Internal Combustion Engine), mesin piston atau mesin yang bekerja dengan prinsip resiprokal dengan pengapian/pembakaran.
     AVGAS merupakan suatu campuran komponen-komponen yang berasal dari minyak mentah dengan hidrokarbon sintetik yang di blending dengan additive tertentu yakni unsur/bahan kimia seperti tetraethyl lead, inhibitors dan dyes dalam jumlah kecil. AVGAS adalah bahan bakar dengan nilai oktan sangat tinggi yang spesifik digunakan untuk mesin pesawat terbang yang memiliki tingkat kompresi tinggi.
       Performa AVGAS terutama ditentukan oleh karakteristik anti-knock yang ditunjukkan oleh bilangan oktan untuk nilai di bawah 100 dan juga capaian performa di atas 100. Tingkat/grade AVGAS pada prinsipnya ditentukan oleh nilai oktan yang mengindikasikan tingkat performa/kinerja bahan bakar. Grade AVGAS yang disediakan oleh PERTAMINA Aviation di Indonesia adalah AVGAS 100/130. Serupa dengan bensin yang merupakan bahan bakar untuk mesin piston, AVGAS memiliki sifat sangat mudah menguap dan sangat mudah terbakar pada temperatur normal. Oleh karenanya prosedur dan peralatan yang digunakan dalam menangani produk ini secara aman haruslah mendapat perhatian serius. AVGAS harus memiliki titik beku (freeze point) maksimum -58°C dan memiliki kandungan Sulfur maksimum 0.05 % m/m.
AVGAS kami memenuhi standar British Ministry of Defence, Defence Standard 91-90/latest issue (Aviation Gasoline 100/130), DERD 2485 and ASTM D 910, the Standard of Specification for Aviation Gasoline


C.     Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan Pembakaran
Proses pembakaran pada mesi sangat berpengaruh terhadap kinerja mesin, pembakaran yang sempurna akan mengahasilkan performa mesin yang optimal, tenaga yang lebih besar, serta tidak terlalu mncemari lingkungan. oleh karena itu,pembakaran dalam mesin sangat berpengaruh baik pada mesin itu sendiri dan lingkungan.
untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna, maka syarat syarat berikut harus dipenuhi oleh sebuah mesin, antara lain :

1.Kompresi Tinggi
    Udara yang masuk kedalam silinder pada saat langkah hisap. selanjutnya akan dikompresikan piston. nah langkah kompersi inilah yang ikut menentukan  sempurna atau tidaknya proses pembakaran. jika kompresi yang dihasilkan tinggi maka nilai panas yang di hasilkan tinggi pula, dengan demikian pembakaran juga akan menjadi sempurna. untuk mengetahui nilai kompersi mesin bisa dengan menggunakan compression tester, jika kompersi rendah kemungkinan terjadi kebocoran pada ring piston atau katup.


2. Campuran Bahan bakar dan udara Yang Ideal


      Point selanjutnya yang menentukan proses pembakaran yaitu campuran bahan bakar dan udara. jika campuran ini tidak boleh terlalu kaya ataupun miskin. untuk menghasilkan campuran yang ideal maka karburator harus disetel baik.


3.Pengapian Yang Besar
   
      Inilah yang paling penting. pengapian yang besar akan menghasilkan pembakaran yang sempurna. seluruh campuran bahan bakar dan udara akan terbakar. untuk itu maka kita harus bisa memilih busi yang sesuai untuk mesin kita.ada beberapa macam busi antara lain busi panas dan busi dingin. apa itu busi panas?  nanti kita akan membahas lebih jauh mengenai

4. Bahan Bakar Memunyai Nilai Oktan Yang Tinggi
            Bahan bakar yang di gunakan sangat mempengaruhi kecepatan pembakaran apabila semakin banyak nilai oktan pada bahan bakar maka akan semkain cepat pula reaksi pembakaran yang akan terjadi.



BAB  3
Penutup

KESIMPULAN
Penggunaan bahan bakar dengan bilangan oktan yang tinggi hambatan yang sebagian besar di sebabkan oleh detonasi berangsur-angsur dapat di atasi, karena bahan bakar ini memiliki periode penundaan yang panjang, oleh karena itu sesuai untuk motor bensin dengan perbandingan kompresi tinggi. Dengan jalan ini efisiensi akan naik.


Salah satu cara untuk menaikan bilangan oktana dari suatu bahan bakar adalah dengan menambahkan Pb (C2H2)4, Tentra Ezhyl lend (TEL), ke dalam bahan bakar tersebut. Namun usaha menaikan bilangan oktana dengan menambahkan TEL akan mengakibatkan gas buang mengandung timah hitam yang beracun dan merusak lingkungan.
         
SARAN
ΓΌ  Semoga dengan adanya makalah ini membantu dalam menambah penginformasian dalam pelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar